Translate

Peluang usaha budidaya Walet

Sarang burung Walet tentunya sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Sarang walet ini selain mempunyai harga yang tinggi, juga dapat bermanfaat bagi dunia kesehatan. Sarang walet berguna untuk menyembuhkan paru-paru, panas dalam, melancarkan peredaran darah dan penambah tenaga. Sarang burung walet terbuat dari air liurnya (saliva). Dewasa ini banyak yang sudah melakukan budidaya walet ini, disamping lokasi budidaya dapat dilakukan dimana saja (termasuk daerah perkotaan) dengan syarat bangunan yang digunakan mendukung, pemeliharaannya tidak terlalu sulit karena burung ini mencari pakan sendiri, peternak hanya menyediakan pakan tambahan atau pancingan. Masa panen ternak walet ini relatif singkat 2 -4 kali dalam setahun, dan dengan harga jual yang tinggi peluang usaha budidaya burung walet ini sangat menarik untuk ditekuni.
Sedikit informasi mengenai burung walet, burung walet mempunyai kebiasaan berdiam di gua-gua atau rumah-rumah yang cukup lembab, remang-remang sampai gelap dan menggunakan langit-langit untuk menempelkan sarang sebagai tempat beristirahat dan berbiak. Burung Walet merupakan burung pemakan serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur. Burung ini berwarna gelap, terbangnya cepat dengan ukuran tubuh sedang/kecil, dan memiliki sayap berbentuk sabit yang sempit dan runcing, kakinya sangat kecil begitu juga paruhnya dan jenis burung ini tidak pernah hinggap di pohon. Sentra Peternakan burung puyuh banyak terdapat di Sumatera, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah
Klasifikasi burung walet adalah sebagai berikut:
Superorder : Apomorphae
Order : Apodiformes
Family : Apodidae
Sub Family : Apodenae
Tribes : Collacaliini
Genera : Collacalia
Species : Collacaliafuciphaga
PERSYARATAN LOKASI
Setiap hewan memiliki karakteristik dan cara hidup yang berbeda. Untuk memulai sebuah usaha budidaya hewan, kita perlu memperhatikan karakteristik dari hewan yang akan dibudidayakan, diantaranya bagaimana habitat ingkungan tempat hidup hewan tersebut. Berikut persyaratan umum lingkungan lokasi kandang untuk budidaya Wallet :
  • Dataran rendah dengan ketinggian maksimum 1000 m dpl.
  • Daerah yang jauh dari jangkauan pengaruh kemajuan teknologi dan perkembangan masyarakat.
  • Daerah yang jauh dari gangguan burung-burung buas pemakan daging.
  • Persawahan, padang rumput, hutan-hutan terbuka, pantai, danau, sungai, rawa-rawa merupakan daerah yang paling tepat.
TEKNIS BUDIDAYA WALLET
Setelah kita menemukan lokasi yang tepat untuk budidaya Wallet ini kita mulai mempersiapkan teknis budidayanya, tahapan yang harus dipersiapkan adalah :
I. Persiapan Sarana dan Peralatan
A. Suhu, Kelembaban dan Penerangan
Ada baiknya ketika kita sedang mempersiapkan tempat/kandang untuk budidaya, kondisi kandang kita atur sesuai/mendekati habitat aslinya. Gedung untuk kandang walet harus memiliki suhu, kelembaban dan penerangan yang mirip dengan gua-gua alami. Suhu gua alami berkisar antara 24-26 derajat C dan kelembaban ± 80-95 %.
Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban dilakukan dengan:
  • Melapisi plafon dengan sekam setebal 20 cm
  • Membuat saluran-saluran air atau kolam dalam gedung.
  • Menggunakan ventilasi dari pipa bentuk “L” yang berjaraknya 5 m satu lubang, berdiameter 4 cm.
  • Menutup rapat pintu, jendela dan lubang yang tidak terpakai.
  • Pada lubang keluar masuk diberi penangkal sinar yang berbentuk corong dari goni atau kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam gedung akan lebih gelap. Suasana gelap lebih disenangi walet.
B. Bentuk dan Konstruksi Gedung
Persiapan lain adalah bentuk dan konstruksi gedung. Umumnya, rumah walet seperti bangunan gedung besar, luasnya bervariasi dari 10×15 m2 sampai 10×20 m2. Makin tinggi wuwungan (bubungan) dan semakin besar jarak antara wuwungan dan plafon, makin baik rumah walet dan lebih disukai burung walet. Rumah tidak boleh tertutup oleh pepohonan tinggi.
Tembok gedung dibuat dari dinding berplester sedangkan bagian luar dari campuran semen. Bagian dalam tembok sebaiknya dibuat dari campuran pasir, kapur dan semen dengan perbandingan 3:2:1 yang sangat baik untuk mengendalikan suhu dan kelembaban udara. Untuk mengurangi bau semen dapat disirami air setiap hari. Kerangka atap dan sekat tempat melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayukayu yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak mudah dimakan rengat. Atapnya terbuat dari genting.
Gedung walet perlu dilengkapi dengan roving room sebagai tempat berputarputar dan resting room sebagai tempat untuk beristirahat dan bersarang. Lubang tempat keluar masuk burung berukuran 20×20 atau 20×35 cm2 dibuat di bagian atas. Jumlah lubang tergantung pada kebutuhan dan kondisi gedung. Letaknya lubang jangan menghadap ke timur dan dinding lubang dicat hitam.
II. Pembibitan
Pada umumnya para peternak burung walet melakukan dengan tidak sengaja. Banyaknya burung walet yang mengitari bangunan rumah dimanfaatkan oleh para peternak tersebut. Untuk memancing burung agar lebih banyak lagi, pemilik rumah menyiapkan tape recorder yang berisi rekaman suara burung Walet. Ada juga yang melakukan penumpukan jerami yang menghasilkan serangga-serangga kecil sebagai bahan makanan burung walet.
A. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Tahap pertama dalam pembibitan budidaya wallet adalah pemilihan bibit dancalon induk yang berkualitas. Sebagai induk walet dipilih burung sriti yang diusahakan agar mau bersarang di dalam gedung baru. Umumnya cara untuk memancing burung sriti agar masuk dalam gedung baru tersebut dengan menggunakan kaset rekaman dari wuara walet atau sriti. Pemutaran ini dilakukan pada jam 16.00-18.00, yaitu waktu burung kembali mencari makan.
B. Perawatan Bibit dan Calon Induk
Di dalam usaha budidaya walet, perlu disiapkan telur walet untuk ditetaskan pada sarang burung sriti. Telur dapat diperoleh dari pemilik gedung walet yang sedang melakukan “panen cara buang telur”. Panen ini dilaksanakan setelah burung walet membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur walet diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Telur yang dibuang dalam panen ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak populasi burung walet dengan menetaskannya di dalam sarang sriti.
1. Memilih Telur Walet
Telur yang dipanen terdiri dari 3 macam warna, yaitu :
  • Merah muda, telur yang baru keluar dari kloaka induk berumur 0-5 hari.
  • Putih kemerahan, berumur 6-10 hari.
  • Putih pekat kehitaman, mendekati waktu menetas berumur 10-15 hari.
Telur walet berbentuk bulat panjang, ukuran 2,014×1,353 cm dengan berat 1,97 gram. Ciri telur yang baik harus kelihatan segar dan tidak boleh menginap kecuali dalam mesin tetas. Telur tetas yang baik mempunyai kantung udara yang relatif kecil. Stabil dan tidak bergeser dari tempatnya. Letak kuning telur harus ada ditengah dan tidak bergerak-gerak, tidak ditemukan bintik darah. Penentuan kualitas telur di atas dapat dilakukan sendiri dengan peneropongan.
2. Membawa Telur Walet
Apabila kita harus membawa telur wallet dari suatu lokasi ke sarang yang kita persiapkan perlu diperhatikan beberapa hal.Telur yang didapat dari tempat yang jaraknya dekat dapat berupa telur yang masih muda atau setengah tua. Sedangkan telur dari jarak jauh, sebaiknya berupa telur yang sudah mendekati menetas. Telur disusun dalam spon yang berlubang dengan diameter 1 cm. Spon dimasukkan ke dalam keranjang plastik berlubang kemudian ditutup. Guncangan kendaraan dan AC yang terlalu dingin dapat mengakibatkan telur mati. Telur muda memiliki angka kematian hampir 80% sedangkan telur tua lebih rendah.
3. Penetasan Telur Walet
Telur Walet yang kita peroleh dapat kita tetaskan dengan beberapa cara yaitu :
  • Cara menetaskan telur walet pada sarang sriti.
Pada saat musim bertelur burung sriti tiba, telur sriti diganti dengan telur walet. Pengambilan telur harus dengan sendok plastik atau kertas tisue untuk menghindari kerusakan dan pencemaran telur yang dapat menyebabkan burung sriti tidak mau mengeraminya. Penggantian telur dilakukan pada siang hari saat burung sriti keluar gedung mencari makan. Selanjutnya telur-telur walet tersebut akan dierami oleh burung sriti dan setelah menetas akan diasuh sampai burung walet dapat terbang serta mencari makan.
  • Menetaskan telur walet pada mesin penetas
Dengan mesin penetas, suhu mesin penetas yng digunakan sekitar 400 C dengan kelembaban 70%. Untuk memperoleh kelembaban tersebut dilakukan dengan menempatkan piring atau cawan berisi air di bagian bawah rak telur. Diusahakan agar air didalam cawan tersebut tidak habis. Telur-telur dimasukan ke dalam rak telur secara merata atau mendata dan jangan tumpang tindih. Dua kali sehari posisi telur-telur dibalik dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan embrio. Di hari ketiga dilakukan peneropongan telur. Telur-telur yang kosong dan yang embrionya mati dibuang. Embrio mati tandanya dapat terlihat pada bagian tengah telur terdapat lingkaran darah yang gelap. Sedangkan telur yang embrionya hidup akan terlihat seperti sarang laba-laba. Pembalikan telur dilakukan sampai hari ke-12. Selama penetasan mesin tidak boleh dibuka kecuali untuk keperluan pembalikan atau mengisi cawan pengatur kelembaban. Setelah 13-15 hari telur akan menetas.
III. Pemeliharaan
Lokasi yang sesuai telah dipersiapkan, bibit dan indukan dengan kualitas baik telah tersedia, tahapan budidaya selanjutnya adalah pemeliharaan wallet.
A. Perawatan Ternak
Anak burung walet yang baru menetas tidak berbulu dan sangat lemah. Anak walet yang belum mampu makan sendir perlu disuapi dengan telur semut (kroto segar) tiga kali sehari. Selama 2-3 hari anak walet ini masih memerlukan pemanasan yang stabil dan intensif sehingga tidak perlu dikeluarkan dari mesin tetas. Setelah itu, temperatur boleh diturunkan 1-2 derajat/hari dengan cara membuka lubang udara mesin.
Setelah berumur ± 10 hari saat bulu-bulu sudah tumbuh anak walet dipindahkan ke dalam kotak khusus. Kotak ini dilengkapi dengan alat pemanas yang diletakan ditengah atau pojok kotak. Setelah berumur 43 hari, anak-anak walet yang sudah siap terbang dibawa ke gedung pada malam hari, kemudian dletakan dalam rak untuk pelepasan. Tinggi rak minimal 2 m dari lantai. Dengan ketinggian ini, anak waket akan dapat terbang pada keesokan harinya dan mengikuti cara terbang walet dewasa.
B. Sumber Pakan
Pakan merupakan faktor penting yang menentukan keberlangsungan suatu budidaya. Burung walet merupakan burung liar yang mencari makan sendiri. Makanannya adalah serangga-serangga kecil yang ada di daerah pesawahan, tanah terbuka, hutan dan pantai/perairan. Untuk mendapatkan sarang walet yang memuaskan, pengelola rumah walet harus menyediakan makanan tambahan terutama untuk musim kemarau. Beberapa cara untuk mengasilkan serangga adalah:
a. menanam tanaman dengan tumpang sari.
b. budidaya serangga yaitu kutu gaplek dan nyamuk.
c. membuat kolam dipekarangan rumah walet.
d. menumpuk buah-buah busuk di pekarangan rumah.
Dapat dipilih cara yang paling memungkinkan dan mudah untuk dilakukan.
C. Pemeliharaan Kandang
Pemeliharaan kandang yang dilakukan berkaitah dengan faktor kebersihan. Apabila gedung sudah lama dihuni oleh walet, kotoran yang menumpuk di lantai harus dibersihkan. Kotoran ini tidak dibuang tetapi dimasukan dalam karung dan disimpan di gedung.
HAMA DAN PENYAKIT
Budidaya Walet tidak luput dari serangan hama dan penyakit. Akan lebih baik jika kita sudah siap dengan memahami jenis hama dan penyakit apa saja yang menyerang ternak walet dan bagaimana cara mengatasinya.
1) Tikus
Hama ini memakan telur, anak burung walet bahkan sarangnya. Tikus mendatangkan suara gaduh dan kotoran serta air kencingnya dapat menyebabkan suhu yang tidak nyaman. Cara pencegahan tikus dengan menutup semua lubang, tidak menimbun barang bekas dan kayu-kayu yang akan digunakan untuk sarang tikus.
2) Semut
Semut api dan semut gatal memakan anak walet dan mengganggu burung walet yang sedang bertelur. Cara pemberantasan dengan memberi umpan agar semut-semut yang ada di luar sarang mengerumuninya. Setelah itu semut disiram dengan air panas.
3) Kecoa
Binatang ini memakan sarang burung sehingga tubuhnya cacat, kecil dan tidak sempurna. Cara pemberantasan dengan menyemprot insektisida, menjaga kebersihan dan membuang barang yang tidak diperlukan dibuang agar tidak menjadi tempat persembunyian.
4) Cicak dan Tokek
Binatang ini memakan telur dan sarang walet. Tokek dapat memakan anak burung walet. Kotorannya dapat mencemari raungan dan suhu yang ditimbulkan mengganggu ketenangan burung walet. Cara pemberantasan dengan diusir, ditangkap sedangkan penanggulangan dengan membuat saluran air di sekitar pagar untuk penghalang, tembok bagian luar dibuat licin dan dicat dan lubang-lubang yang tidak digunakan ditutup.
PANEN
Bagian utama dari suatu budiaya Walet adalah pemanenan. Sarang burung walet dapat diambil atau dipanen apabila keadaannya sudah memungkinkan untuk dipetik. Untuk melakukan pemetikan perlu cara dan ketentuan tertentu agar hasil yang diperoleh bisa memenuhi mutu sarang walet yang baik. Jika terjadi kesalahan dalam menanen akan berakibat fatal bagi gedung dan burung walet itu sendiri. Ada kemungkinan burung walet merasa tergangggu dan pindah tempat. Untuk mencegah kemungkinan tersebut, sebagiknya kita perlu mengetahui teknik atau pola dan waktu pemanenan.
Pola panen sarang burung dapat dilakukan beberapa cara, serta sisi baik dab buruk dari masing-masing cara tersebut yaitu:
A. Panen rampasan
Cara ini dilaksanakan setelah sarang siap dipakai untuk bertelur, tetapi pasangan walet itu belum sempat bertelur. Cara ini mempunyai keuntungan yaitu jarak waktu panen cepat, kualitas sarang burung bagus dan total produksi sarang burung pertahun lebih banyak. Kelemahan cara ini tidak baik dalam pelestaraian burung walet karena tidak ada peremajaan.
Kondisinya lemah karena dipicu untuk terus menerus membuat sarang sehingga tidak ada waktu istirahat. Kualitas sarangnya pun merosot menjadi kecil dan tipis karena produksi air liur tidak mampu mengimbangi pemacuan waktu untuk membuat sarang dan bertelur
B. Panen Buang Telur
Cara ini dilaksanankan setelah burung membuat sarang dan bertelur dua butir. Telur diambil dan dibuang kemudian sarangnya diambil. Pola ini mempunyai keuntungan yaitu dalam setahun dapat dilakukan panen hingga 4 kali dan mutu sarang yang dihasilkan pun baik karena sempurna dan tebal.
Adapun kelemahannya yakni, tidak ada kesempatan bagi walet untuk menetaskan telurnya.
C. Panen Penetasan
Pada pola ini sarang dapat dipanen ketika anak-anak walet menetas dan sudah bisa terbang. Kelemahan pola ini, mutu sarang rendah karena sudah mulai rusak dan dicemari oleh kotorannya. Sedangkan keuntungannya adalah burung walet dapat berkembang biak dengan tenang dan aman sehingga polulasi burung dapat meningkat.
Adapun waktu panen adalah:
  • Panen 4 kali setahun
Panen ini dilakukan apabila walet sudah kerasan dengan rumah yang dihuni dan telah padat populasinya. Cara yang dipakai yaitu panen pertama dilakukan dengan pola panen rampasan. Sedangkan untuk panen selanjutnya dengan pola buang telur.
  • Panen 3 kali setahun
Frekuensi panen ini sangat baik untuk gedung walet yang sudah berjalan dan masih memerlukan penambahan populasi. Cara yang dipakai yaitu, panen tetasan untuk panen pertama dan selanjutnya dengan pola rampasan dan buang telur.
  • Panen 2 kali setahun
Cara panen ini dilakukan pada awal pengelolaan, karena tujuannya untuk memperbanyak populasi burung walet.
PASCAPANEN
Setelah hasil panen walet dikumpulkan dalu dilakukan pembersihan dan penyortiran dari hasil yang didapat. Hasil panen dibersihkan dari kotoran, kotoran yang menempel yang kemudian dilakukan pemisahan antara sarang walet yang bersih dengan yang kotor. Setelah didapatkan sarang walet yang bersih dan dipisahkan masing-masing berdasarkan kualitasnya dapat dilakukan pengemasan dan selanjutnya siap dipasarkan.

Prospek Peternakan Bebek Cukup Menjanjikan Solusi Masa Pensiun



Bisnis budidaya / peternakan bebek (itik) memiliki prospek yang cukup menjanjikan dan dapat menunjang masa tua atau pensiun. Ini dikarenakan permintaan yang makin tinggi dari masyarakat untuk konsumsi telur dan daging bebek (itik). Menurut data statistik dirjen peternakan 2010 populasi 42,090jt Menghabiskan sekitar 216,7ton daging & 216.701.000 ton telur. 
Umumnya usaha peternakan bebek ditujukan untuk bebek petelur. Namun peluang bebek pedaging juga bisa diambil dari bebek jantan atau bebek betina yang sudah lewat masa produksinya. Selain itu bisa juga pebisnis mengambil bagian pembibitan ternak bebek sebagai fokus usaha.
Ternak bebek / itik disebut juga sebagai unggas air, karena sebagian kehidupannya dilakukan di tempat yang berair. Hal ini ditunjukkan dari struktur fisik seperti selaput jari dan paruh yang lebar dan panjang. Selain bentuk fisik dapat juga dilihat bahwa keberadaannya di muka bumi ini, dimana  itik kebanyakan populasinya berada di daerah dataran rendah, yang banyak dijumpai di rawa-rawa, persawahan, muara sungai. Daerah-daerah seperti ini dimanfaatkan oleh itik menjadi tempat bermain dan mencari makan.


Sebelum program intensifikasi pertanian menjadi program nasional,
pemeliharaan itik secara tradisional  atau dengan digembala memang sangat menunjang konsep pengendalian hama pertanian secara terpadu. Itik umumnya mencari makan di permukaan sawah dan sekitar batang/rumpun pada batang padi. Namun sejak penggunaan obat-obatan pembasmi hama pertanian makin intensif dan adakalanya dosisnya berlebihan, kasus keracunan itik sering menimbulkan konflik sosial. Pemeliharaan itik secara tradisional makin mengandung resiko besar.

Melihat gambaran ini, mengubah kebiasaan cara pemeliharaan dari cara tradisional ke arah pemeliharaan intensif memang perlu, sebab bagai manapun juga mempertahankan pemeliharaan tradisional dimasa mendatang tidak bisa diharapkan. Hal ini disebabkan pertama, makanan itik disawah atau dihabitatnya makin langka akibat penggunaan obat-obatan pembasmi  hama; kedua, tingkat produktifitas itik yang dipelihara secara tradisional makin kurang nilai ekonominya, hanya bekisar antara 10-41% atau rata-rata 22,5% (lebih kurang 80 butir telur setahun). Hal ini menuntut para ilmiawan untuk memperkenalkan metode baru dalam mengelola
ternak itik.
Balai Penelitian Ternak (BPT) Ciawi Bogor memperkenalkan alternatif pemeliharaan ternak itik secara terkurung. Ternyata dengan percobaan-percobaan yang telah dilakukan, ternak itik dapat berkembang dan berproduksi sama bahkan dapat melebihi dari hasil pemeliharaan berpindah-pindah (tradisional). Tentu saja tehnik pemeliharaan secara terkurung menuntut berbagai disiplin ilmu dan teknologi yang perlu diterapkan oleh peternak. Namun sebenarnya tuntutan tersebut tidaklah merugikan peternak, malahan akan memberikan hasil yang baik.
Melaksanakan “Sapta Peternakan” peternak akan dapat memperoleh hasil yang optimal. Sapta Peternakan itu adalah :
1. Tepat bibit
2. Tepat makanan (pakan)
3. Tepat perkandangan
4. Tepat kontrol penyakit
5. Tepat pasca panen
6. Tepat pemasaran
7. Tepat pengelolaan
Analisa bisnis usaha penetasan telur
Berikut ini analisa bisnis usaha penetasan telur itik atau bebek, meskipun ini adalah hitung-hitungan kasar tetapi bisa dipergunakan untuk menganalisa gambaran usaha penetasan telur itik ini. Diasumsikan kita akan menetaskan telur itik sejumlah 100 butir. Telur itik akan menetas dalam waktu 28 hari.
Biaya Yang dikeluarkan:
100 butir telur                  @Rp 1800    = Rp 180.000
Listrik 28 Hari                                       = Rp 30.000
Operasional                                           = Rp 30.000
Total Pengeluaran                                = Rp 240.000
Hasil Yang diperoleh:
DOD Menetas diasumsikan 75% atau 75 ekor anakan itik (DOD) dari 75 ekor tersebut 38 Betina dan 37 Jantan.
38 ekor DOD Betina                     @Rp 8500              = Rp 323.000
37 ekor DOD Jantan                     @Rp 5500              = Rp 203.500
Total hasil                                                                    = Rp 526.500
Keuntungan yang diperoleh dari 100 butir telur itik selama sebulan Rp 526.500 – 240.000 = Rp 286.500, Jika jumlah telur yang dierami 1000 butir keuntungan yang bisa diperoleh juga 10 kali lipat dari itu yaitu Rp. 2.860.000. Begitulah kiranya sekilas prospek peternakan bebek yang begitu menjanjikan. Apalagi di lakukan secara intensif dan profesional hasilnya pasti lebih memuaskan.

Cara Sukses Usaha Bisnis Online

Cara Sukses Usaha Bisnis Online

Berikut ini akan dijelaskan secara lengkap tentang bagaimana cara sukses usaha bisnis online. Adapun dalam tulisan ini akan dipaparkan 10 cara sukses bisnis online yang tentunya akan sangat bermanfaat Anda baca:

1. Tentukan Tujuan
Dalam menentukan tujuan ini, Anda harus terlebih dahulu memikirkan sebuah tujuan, tentang sektor bisnis online apa yang akan hendak dilakoni. Sebagai contoh bisnis online jualan baju lewat Facebook, binsin online membuat Blog, bisnis online melalui Twitter dan lain sebagainya. Dengan memantapkan tujuan bisnis online, tentunya akan mempengaruhi keberhasilan usaha online yang akan dilaksanakan nantinya.

2. Riset Pasar
Memulai bisnis online sesuai minat merupakan hal yang baik. Dan akan lebih baik jika sebelumnya diikuti dengan riset. Melakukan riset pasar adalah cara untuk mengendus seberapa baik potensi pasar.

3. Jangan Ditunda
Jika sudah punya tujuan Bisnis Online maka segera lakukan, laksanakan. Jangan ditunda-tunda. Sebab sering kejadian sesuatu yang ditunda akhirnya tidak jadi dilaksanakan. Apalagi kalau sudah punya ide, langsung laksanakan jangan ditunda.

4. Lakukan Bertahap
Menjalankan bisnis online bukan kerja semalam. Namun merupakan kerja yang membutuhkan konsistensi dan dilakukan secara terus menerus. Pebisnis online selalu punya langkah lanjutan untuk membuat bisnis onlinenya lebih sukses.

5. Perluas Jaringan
Teman, kawan dan jaringan merupakan kepanjangan tangan dari pengaturan rejeki yang sudah diatur oleh Tuhan. Makin banyak jaringan anda, makin banyak pintu rejeki akan mengalir pada anda.

7. Marketing
Marketing atau pemasaran adalah penggerak dari segala jenis bisnis di dunia ini, termasuk di bisnis online. Di dunia Bisnis manapun Marketing adalah pendukung utama penjualan, jangan bosan untuk melakukan Marketing. Perusahaan yang sudah besar sekalipun tidak bosan-bosan melakukan Marketing.

8. Berani Ambil Resiko
Yang namanya Resiko disetiap kegiatan apapun selalu ada, baik resiko terbaik maupun resiko terburuk. Tinggal bagaimana kita memandang resiko terutama resiko yang buruk. Kata para ahli orang yang sukses adalah orang yang berani ambil resiko.

8. Harus Fokus
Jangan mudah berpindah arah. Tetap fokus dengan bisnis online anda. Ada banyak "godaan" di bisnis online, dan di sini FOKUS anda diuji.

10. Jangan Bosan
Mungkin ada saatnya anda mengalami kebosanan saat harus menjalankan ini itu agar bisnis online anda tetap berjalan. Bosan merupakan sifat yang sangat manusiawi. Namun untuk berhasil anda harus bisa mengalahkan sifat mudah bosan. Yang namanya hidup ini adakalanya kita merasa bosan, makan saja kadang bosan. Tapi rasa bosan jangan dibiarkan, cari variasi lain biar nggak bosan.

Cara Membuat Kertas Daur Ulang

13571278931486159584
Kertas merupakan kebutuhan pokok manusia modern saat ini. Hampir di segala instansi di semua sendi kehidupan menggunakan kertas. Mulai dari tulisan, wadah/tempat produk, seni, hiburan, dan sebagainya.
Namun, penggunaan kertas yang sedemikian banyaknya mengakibatkan banyak pohon yang ditebang untuk dijadikan kertas. Belum lagi manfaat lain pohon bagi manusia yang juga menyebabkan ‘hilangnya’ pohon secara drastis dari muka bumi ini. Padahal, selain kayunya yang dikonsumsi manusia, kita juga(pasti!) membutuhkan oksigen yang disuplai oleh tumbuhan. Lagipula, kertas yang sudah kita pakai akan menjadi sampah yang jika kita tidak jeli memanfaatkannya kan terbuang sia-sia. Sayang bukan?
Maka, mari manfaatkan sampah kertas!
Caranya?
Ada banyak. Salah satunya adalah dengan mendaur ulang kertas. Jika belum tahu, caranya tinggal cari di mesin pencari dengan kata kunci ‘membuat kertas daur ulang’ dan ya, ada hasilnya. Banyak.
Dari prosedur mendaur ulang kertas tersebut, mayoritas(kalau tidak semua) situs menyebutkan kalau kita butuh benda yang dinamai screen sablon untuk mencetaknya dan Anda tidak tahu itu benda apa. Anda tidak tahu apa itu screen sablon? Ya sudah, saya sendiri juga tidak tau. Kita seri. Tos!
Nah, kemarin saya mencoba membuat kertas daur ulang dengan modal nekat :
- kertas bekas apa saja, tapi yang saya pakai itu tiket Trans Semarang yg saya kumpulkan berbulan-bulan, kertas coret-coretan MaFiA(Matematika, Fisika, kimia), kertas penyumpal sepatu yang baru saja saya beli, dan kertas diari yg saya sobek-sobek.
- ember atau baskom, yang penting bisa untuk menampung zat cair.
- pisau plastik atau penggaris untuk meratakan.
- air.
- saringan teh yang rapat.
- papan bekas.
- kain bekas non kaos. Ada dua. Kain yang lebar untuk menutupi papan bekas sampai papan bekas tertutup semua. Supaya tidak lepas Anda dapat menggunakan lakban. Kain yang satunya lagi(tidak harus lebar) untuk memeras bubur kertas.
- daun pandan, ini opsional. Salah satu situs yang saya jadikan acuan praktek membuat kertas daur ulang menyebutkan kalau pandan bisa dipakai sebagai pewarna hijau alami dan ternyata itu tidak benar. Sewaktu saya mencobanya sendiri, pandan bisa mengharumkan kertas(tapi aromanya samar) dan memberi ‘ornamen’ berbintik warna hijau di kertas yang sudah jadi.
- cobek milik ibu saya. Mortar juga bisa (bagi yang punya). Sebenarnya saya mau pakai blender sih. Tapi, berhubung blender susah dibersihkan dan makan energi listrik, akhirnya saya pake cobek. Lumayan, bisa buat olahraga tangan.
- tepung kanji(yang murah). Bisa diganti sama lem kertas ataau lem kayu. Apapun perekatnya, tepung kanji/lem ini harus diencerkan dahulu dengan air supaya tidak menggumpal.
- panci. Kalau bisa pakai panci bekas supaya tidak kebingungan kalau mau masak.
- kompor.
- sendok dan sendok yang lainnya.
- wadah dan wadah yang lainnya.
Sekarang, cara membuatnya itu seperti ini:
1. Masukkan kertas ke dalam air, sobek hingga menjadi serpihan kecil yg mirip bubur kertas, rendam semalaman untuk memudarkan tintanya,
2. Saring buburnya dengan saringan teh. Ambil ampasnya (bubur kertasnya) lalu diperas sampai mengeras jadi ‘batu’ kertas,
3. Kumpulan batu kertas ini kemudian ditumbuk dengan cobek. Walhasil, batu kertas yg ditumbuk akhirnya jadi bau bawang,
4. Isi panci dengan kertas yang ditumbuk tadi, air, daun pandan yang sudah diulek, dan tepung kanji yg dicampur air dengan takaran sesuka hati(saya lupa). Didihkan di atas kompor sambil terus diaduk sampai menghasilkan bubur kertas yang encer dan wangi dengan tekstur agak lengket seperti lem. Oh, iya, jika ditambahkan pandan, aroma bawang yang menempel di kertas dapat dinetralisir,
5. Bubur kertas diperas pakai kain sampai tidak terlalu encer. Letakkan di atas papan yg udah ditutupi kain,
6. Bubur kertasnya lalu diratakan dengan tangan atau dengan pisau plastik(supaya semakin halus) sampai rata,
7. Angin-anginkan sampai kering. Jangan dikeringkan di bawah sinar matahari langsung supaya kertas tidak bengkok saat kering. Usahakan juga pengeringannya tidak menggunakan supaya tidak memakan energi listrik,
8. Kering deh! Klotok(baca:lepaskan) kain dari kertas secara perlahan. Supaya lebih mulus silakan disetrika.
Hasil kertas daur ulangnya dapat Anda olah lagi sesuai selera. Kalau saya, kertas daur ulangnya saya jadikan sebagai isi binder.

TERNAK KELINCI


ternak-kelinciPeternak kelinci.
ternak kelinci apakan anda peternak pemula dalam dunia perkelincian? Wah kalo iya saya rasa para sobat kelinci cocok nyimak informasi yang akan saya sharing di sini. Dan kalo sobat kelinci dah malang melintang atau dah jadi suhu di dunia perkelincian tidak ada salahnya kok ikutan di sini nambahin atau mengkoreksi tulisan saya yang apa adanya ini.
Sudah sangat wajar jika kita mau memelihara binatang atau ternak kelinci, kita akan mengumpulkan banyak informasi. Termasuk juga jika anda akan melakukan kegiatan ternak kelinci yang nantinya bisa diambil manfaatnya.
Kebanyakan para calon peternak kelinci ini membutuhkan informasi bagaimana..?bagaimana..dan bagaimana? Hal ini tidak salah, karena itu merupakan informasi yang dibutuhkan, tapi yang tidak kalah pentingnya adalah hal apa saja yang harus di hindari saat ternak kelinci.
Ini adalah beberapa poin yang harus dihindari jika sobat sekalian ternak kelinci:
* Jangan memilih bibit atau indukan yang kurang sehat, karena hal ini akan mempengaruhi anakannya nanti.
* Jangan membeli bibit kelinci yang umurnya di bawah 3 bulan, hal ini dikarenakan anakan kelinci masih sangat tergantung pada induknya, jika terpaksa atau dah kadung jatuh cinta pada anakan kelinci, so sebaiknya sobat membeli sekalian dengan induknya.
* Jangan memberikan makanan sayuran atau hijauan yang masih segar, usahakan dilayukan terlebih dulu, hal ini dilakukan agar kadar air dalam sayuran berkurang, sehingga menghindari resiko mencret.
* Jangan memberikan ternak kelinci anda hanya hijauan, memang kelinci adalah herbivore, tapi mereka juga butuh bijian, karbohidrat, vitamin, dll yang sama dengan anda, langkah paling mudah adalah dengan memberikan kelinci anda makanan olahan.
* Jika anda membeli bibit sepasang, jangan menaruh dalam satu kandang, hal ini untuk menghindari perasaan kelinci, jangan sampai ada rasa saudara, sehingga gairah seks atau keinginan untuk kawin menurun.
* Jangan meletakkan kelinci dihalaman tanpa ada tempat berteduh.
* Jangan sampai kandang kelinci anda kosong makanan, hal ini karena kelinci sering ngemil.
Nah itu dulu ya sobat, jika ada informasi yang kurang silahkan ditambahkan di komentarnya yah..