Translate

Obyek Wisata di BALI (7)


Pura Uluwatu 
Di ujung paling barat semenanjung Bukit, terdapat sebuah Pura Sad Kahyangan sebagai penyangga salah satu darl 9 arah mata angin yakni Pura Luhur Uluwatu. Pura ini dibangun, bertengger persis di atas batu karang yang menjorok ke laut dengan pemandangan yang luar biasa indahnya, terlebih-lebih tatkala Surya mulai redup menurun di ufuk barat.
Pura Uluwatu pertama-tama dipakai sebagai tempat untuk memuja seorang pendeta suci yang datang pada abad ke 11, bernama Empu Kuturan. Beliaulah yang menurunkan ajaran Desa Adat dengan segala peraturan tata tertibnya. Pura tersebut berikutnya juga dipakai untuk pemujaan Pendeta suci berikutnya Dang Hyang Nirartha, yang datang ke Bali di akhir tahun 1550 dan mengakhiri perjalanan sucinya dengan Moksah / Ngeluhur di tempat ini. Selanjutnya dengan kata itu dipakai melengkapi nama Pura yakni Pura Luhur Uluwatu.
Safari Kuda 
Terdapat di Jalan Lestari No. 9X, Banjar Umalas, Kerobokan. lebih kurang 2,5 kilometer arah barat dari jalan utama Kerobokan. Dikelola oleh Umalas Stable Horseback Riding.
Safari ini merupakan salah satu bentuk atraksi wisata yang cukup menarik serta menambah keanekaragaman jenis kegiatan kepariwisataan di Kabupaten Badung.
Atraksi ini menawarkan rute perjalanan melintasi alam pedesaan, pematang persawahan dan pesisir pantai. Safari ini juga bisa digunakan untuk belajar menunggang kuda maupun rekreasi bersama keluarga. Pengalaman ini mungkin akan menjadi sebuah kenangan indah yang tak akan terlupakan.
Di tempat ini tersedia kendaraan antar jemput, arena latihan berkuda, tenaga pemandu serta ruang ganti pakaian lengkap dengan kamar mandi /WC.
Sangeh 
Sangeh adalah nama sebuah desa yang dibagian utara desanya.ditumbuhi pohon Pala seluas 14 hektar dan dihuni oleh ratusan kera. Pohon pala seperti itu tidak dijumpai di tempat lain di Bali dan keberadaannya di Sangeh ini merupakan misteri. Sebuah pura kecil diselimuti lumut hijau tersembunyi disela-sela hutan pala yang menjulang tinggi itu. Di punggung sebuah tugu pura tersebut di pahat patung Garuda, seekor burung mistik yang di dalam cerita Samudramantana dikisahkan sedang mencari tirta Amerta di dasar samudra, kemudian atas jasanya oleh Betara Wisnu, dihadiahkan seteguk kepadanya, akhirnya Garuda menjadi kendaraan setia Bathara Wisnu.
Legenda lain menceritakan bahwa penghuni hutan tersebut adalah prajurit kera yang kelelahan di dalam pertempuran membunuh Rahwana. Kera-kera itu jatuh bersamaan dengan bungkahan gunung dan hutan yang dipakai menghimpit tubuh Rahwana kemudian menetap di hutan itu.
Cerita lain juga mengatakan bahwa seorang putri kerajaan Mengwi bernama Mayangsari yang sedang kasmaran, gagal bertunangan, akhirnya melarikan diri ke hutan terdekat dan menjadi seorang pertapa.
Di dalam pelariannya itu dia tidak memakai sehelai pakaian pun, sehingga harus memakai rambutnya yang panjang untuk menutupi bagian tubuhnya yang paling terlarang. Dia gagal mewujudkan impiannya dan meninggal secara gaib. Masyarakat setempat percaya, bahwa dewi itu kini menjadi Bethari Mayangsari.
Taman Reftil Indonesia Jaya 
Beberapa kilometer di sebelah utara Pura Taman Ayun, persis di pinggir jalan raya Denpasar – menuju Bagian Utara Pulau Bali (jalan Raya Bedugul), di Desa Werdhi Buwana, terdapat obyek wisata Taman Buaya Indonesia Jaya.
Taman ini mencakup luas sekitar 2 hektar dengan koleksinya berbagai jenis spesies berbahaya namun jinak seperti komodo, buaya, ular kobra, piton dan jenis kadal lainnya Selain koleksi reptil, Taman ini juga mempertunjukkan Tari Trance Debus yaitu pertunjukan seorang penjinak binatang melawan seekor buaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar